BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Orang-orang Islam dahulu sangat menghargai ingatan yang kuat dan
menganggap pengembangan ingatan untuk menghafal sebagai salah satu tujuan
pendidikan. Mereka terdiri dari ulama-ulama Hadits dan ulama-ulama fiqih. Akhir-akhir
ini muncul pandangan atau paradigma yang menyatakan bahwa era metode hafalan
telah berakhir dan harus digantikan oleh metode yang lebih maju, yaitu metode
pemahaman. Metode hafalan lebih disamakan dengan metode yang sudah kuno, tak
memiliki nilai kreativitas, dan hanya dengan metode pemahaman lah proses
belajar akan lebih bermakna.
Namun disini metode menghafal sangat diperlukan. Metode
ini tidak hanya memfokuskan pada membaca saja, akan tetapi melibatkan para
murid dalam kegiatan membaca, menelaah, dan menghafal. Sebenarnya untuk
menguasai tugas-tugas yang diberikan yaitu menghafal adalah mudah, akan tetapi
mudah pula untuk lupa. Oleh karena itu, ketekunan dan keuletan sangat diperlukan.
Hal ini tentunya merupakan salah satu contoh kendala tersendiri yang memerlukan
penyelesaian yang tentunya tidak semudah membalikkan tangan. Sehingga, dalam
makalah ini akan membehas tentang metode menghafal dalam pembelajaran PAI.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian metode menghafal ?
2.
Apa kelemahan dan kelebihan metode menghafal?
3.
Bagaimana pelaksanaan Metode Menghafal?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Metode
Menghafal
Metode berasal dari kata method dalam bahasa
Inggris yang berarti cara. Metode adalah cara yang tepat dan cepat dalam
melakukan sesuatu. Selain
itu Zuhairi juga mengungkapkan bahwa metode berasal dari bahasa Yunani (Greeka)
yaitu dari kata “metha” dan “hodos”. Metha berarti
melalui atau melewati, sedangkan kata hodos berarti jalan atau cara
yang harus dilalui atau dilewati untuk mencapai tujuan tertentu.
Kata menghafal juga berasal dari kata حفظ – يحفظ – حفظ yang
berarti menjaga, memelihara dan melindungi. Dalam
kamus Bahasa Indonesia kata menghafal berasal dari kata hafal yang artinya
telah masuk dalam ingatan tentang pelajaran atau dapat mengucapkan di luar
kepala tanpa melihat buku atau catatan lain. Kemudian mendapat awalan me- menjadi
menghafal yang artinya adalah berusaha meresapkan ke dalam pikiran agar selalu
ingat. Kata menghafal dapat
disebut juga sebagai memori. Dimana apabila mempelajarinya maka membawa
seseorang pada psikologi kognitif, terutama bagi manusia sebagai pengolah
informasi. Secara singkat memori melewati tiga proses yaitu perekaman,
penyimpanan dan pemanggilan.
Metode hafalan (makhfudzat) adalah suatu teknik
yang digunakan oleh seorang pendidik dengan menyerukan peserta didiknya untuk
menghafalkan sejumlah kata-kata (mufradat) atau
kalimat-kalimat maupun kaidah-kaidah.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode dapat
diartikan sebagai cara yang tepat dan cepat dalam pengajaran. Faktor metode
tidak boleh diabaikan begitu saja, karena metode di sini akan berpengaruh pada
tujuan pengajaran. Jadi, metode menghafal adalah cara yang tepat dan cepat
dalam melakukan kegiatan belajar mengajar pada bidang pelajaran dengan
menerapkan menghafal yakni mengucapkan di luar kepala tanpa melihat buku atau
catatan lain dalam pengajaran pelajaran tersebut.
Tujuan metode ini adalah agar peserta didik mampu
mengingat pelajaran yang diketahui serta melatih daya kognisi, ingatan, dan
imajinasi.
B.
Kelebihan dan
Kelebihan Penggunaan Metode Hafalan
Penerapan metode menghafal pada kegiatan belajar mengajar tentu
tidak lepas dari aspek kelebihan dan kekurangan dari metode tersebut. Namun,
kedua aspek tersebut dapat diperhitungkan sejak awal oleh guru.
jika dilihat dari sifat maupun bentuknya, metode menghafal bisa
dikategorikan sebagai pekerjaan rumah yang sering disebut sebagai metode resitasi,
hal ini berdasarkan waktu pelaksanaan menghafal ini dimana siswa menghafalkan
di luar jam pengajaran di kelas ataupun di dalam kelas.
Metode menghafal mempunyai beberapa kelebihan. Kelebihan dari
metode menghafal adalah:
1.
Menumbuhkan minat baca siswa dan lebih giat
dalam belajar.
2.
Pengetahuan yang diperoleh siswa tidak akan
mudah hilang karena sudah dihafalnya.
3.
Siswa berkesempatan untuk memupuk perkembangan
dan keberanian, bertanggung jawab serta mandiri.
4.
Membangkitkan rasa percaya diri.
5.
Belajar dengan cara menghafal adalah sederhana dan
mudah.
6.
Sebagai solusi ketika terjadi kecemasan atau
perasaan tidak mampu menguasai dalam memahami materi pelajaran, dapat mencoba dikuasai dengan menghafalkannya.
Selain memiliki kelebihan, metode menghafal juga mempunyai
beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut yaitu:
1.
Pola pikir seseorang cenderung statis karena
hanya mengetahui apa yang dihafalnya saja.
2.
Tidak dapat berargumen menurut pemahamannya
sendiri. Karena argumen yang ia sampaikan di sekolahnya hanya dari hasil
menghafal materi pelajaran.
3.
Kesulitan menuangkan ide-ide atau
gagasan-gagasannya. karena tidak terbiasa.
4.
Terkadang menghafal hanya bersifat sementara
di otak. Karena biasanya ingatannya hanya digunakan dan diperlukan ketika akan
menghadapi ulangan saja. Setelah itu terabaikan.
5.
Menghafal materi yang sukar dapat mempengaruhi
ketenangan mental.
6.
Kurang tepat diberikan kepada siswa yang
mempunyai latar belakang berbeda-beda dan membutuhkan perhatian yang lebih.
Adapun beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengatasi
kelemahan atau kekurangan dalam menerapkan metode menghafal, yaitu:
1.
Apa saja yang akan dihafalkan oleh
siswa sebaiknya terlebih dahulu dijelaskan dan diterangkan oleh guru sehingga
siswa benar-benar memahami materi pelajarannya. Jangan sampai siswa hanya
menghafal sedangkan ia belum paham.
2.
Menghafal harus diberi latar belakang dan
penjelasan yang cukup. Dengan demikian bahan tersebut akan lebih
mudah dihafal dan mudah diingat.
3.
Memberikan motivasi kepada siswa tentang
pentingnya menghafal, karena untuk menghafal sesuatu dibutuhkan perhatian dan
keinginan untuk mengingat sesuatu.
4.
Menentukan teknik yang lebih efektif,
menghafalkan keseluruhan atau bagian-bagian yang penting saja (mind map).
C.
Pelaksanaan Metode
Menghafal
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode menghafal dapat
dilaksanakan sebagai berikut:
1.
Pembelajaran tahap privat, yaitu untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menghafalkan materi yang akan
diajarkan. Di sini guru mengetes dan menyelidiki sejauh mana kemampuan siswa dalam
menghafal.
2.
Pembelajaran tahap klasikal, yaitu interaksi
transfer of knowledge antara guru dengan anak didik .Guru
menyampaikan materi yang berkaitan dengan materi yang akan dihafalkan siswa.
3.
Post test dan evaluasi, yaitu langkah akhir
yang ditempuh oleh guru, sehingga post test ini mempunyai peranan penting dalam
mengakhiri pembelajaran dengan menggunakan metode menghafal yaitu untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam mengikuti pelajaran juga untuk mengetahui
sampai dimana tingkat pemahaman yang telah diterima oleh siswa. Selain itu
bahwa tes yang diberikan kepada siswa pada waktu akhir pembelajaran
mempunyai tujuan untuk mengetahui keberhasilan dalam mengajar. Misalnya
seberapa efektif metode yang digunakan dalam pembelajaran.
Dalam menerapkan metode menghafal diperlukan teknik. Ada 4 macam
teknik menghafal, yaitu:
1.
Teknik memahami kata atau kalimat.
Memahami materi yang
akan dihafalkan, dibaca berkali-kali, berusaha menghafal dengan menutup buku,
menyetorkan hafalan kepada guru.
2.
Teknik mengulang.
Membaca berulang-ulang
dan menghafalnya.
3.
Teknik mendengar sebelum menghafal.
Materi yang akan
dihafalkan didengarkan dulu dari rekaman (CD/VCD) secara berulang-ulang secara
konsentrasi. Kemudian dihafalkan.
4.
Teknik menulis sebelum menghafal.
Dilakukan dengan cara
menulis dahulu materi yang akan dihafal di buku, lampiran atau sobekan kertas.
Kemudian dihafalkan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Metode menghafal adalah suatu cara dalam melakukan
kegiatan belajar mengajar pada bidang pelajaran dengan menerapkan menghafal
yakni mengucapkan di luar kepala tanpa melihat buku atau catatan lain dalam
pengajaran pelajaran tersebut. Diantara kelemahan metode
menghafal yaitu pola pikir seseorang cenderung statis, tidak dapat
berargumen menurut pemahamannya sendiri, kesulitan menuangkan ide-ide atau
gagasan-gagasannya, terkadang menghafal hanya bersifat sementara di otak, tidak
cocok untuk mahasiswa.
Metode menghafal mempunyai beberapa kelebihan,
di antaranya yaitu menumbuhkan minat baca siswa dan lebih giat dalam belajar,
pengetahuan yang diperoleh siswa tidak akan mudah hilang karena sudah
dihafalnya, siswa mempunyai kesempatan untuk memupuk perkembangan, keberanian,
bertanggung jawab serta mandiri.
Langkah-langkah dalam menerapkan metode
menghafal secara garis besar ada tiga yaitu pembelajaran tahap privat, pembelajaran tahap
klasikal, dan post test.
DAFTAR PUSTAKA
al-Syaibani, Omar Muhammad al-Toumy. 1979. Falsafah
Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang)
Anwar, Desy. 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Amelia)
Arif, Armei. 2001. Pengantar Ilmu Metodologi Pendidikan
Islam, (Jakarta: Ciputat Press)
Mujib, Abdul. 2006. Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:
Kencana)
Nasution, S. 2000. Didaktik Asas-Asas Mengajar,
(Jakarta: Bumi Aksara)
Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi, Edisi
Revisi, (Jakarta: Remaja Rosda Karya)
Rauf, Abdul. Abdul Aziz. 2004. Kiat Sukses Menjadi Hafizh
Qur’an Dai’yah, (Bandung: Syaamil Cipta Media)
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2003. Landasan Psikologi Proses
Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya)
Tafsir, Ahmad. 1995. Metodologi Pengajaran Agama Islam,
(Bandung: Remaja Rosda Karya)
Yunus, Mahmud. 1990. Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wadzuhryah)
Zuhairi. 1993. Metodologi Pendidikan Agama, (Solo:
Ramadhani)
No comments:
Post a Comment